AUDIT INTERNAL v.s. EKSTERNAL

-

 
Source image: Freepic

 

Auditor di saat melakukan audit sistem perlu memahami secara detil berbagai aspek audit, termasuk namun tidak terbatas pada cara memilih diksi dalam memberikan arahan dan pernyataan audit. Sepertinya terlihat remeh namun sangatlah vital karena menyangkut independensi dan ketidakberpihakan auditor.

Berikut adalah contoh perbedaan penggunaan diksi dalam audit internal dan eksternal:

1. Pada saat memberikan pendapat

Dalam audit internal akan digunakan diksi yang sifatnya sugestif, misal:

- "Organisasi diharapkan menerapkan..."

- "Manajer Mutu disarankan untuk..."

Dalam audit eksternal diksi lebih rigid dan afirmatif, misal:

- "Organisasi tidak pernah menerapkan..."

- "Manajer Mutu jarang melakukan..."


2. Pertemuan Pembukaan dan Penutupan

Dalam audit internal tidak diwajibkan melakukan pertemuan pembukaan dan penutupan. Kegiatan tersebut hanya sebagai tambahan saja terutama apabila auditi ada yang belum memahami apa yang akan dilaksanakan pada sesi tersebut. Untuk audit eksternal kegiatan ini wajib dilakukan karena auditor harus membangun komitmen yang akan disampaikan di pembukaan dan melaporkan hasil temuan untuk afirmasi penyelesaiannya di sesi penutupan.

3. Gaya Audit

Dalam audit internal biasaanya dilakukan secara informal, sebaliknya dalam audit eksternal harus formal dan terekam dengan baik agar semua poin pembahasan dan audit tidak terlewatkan untuk segera ditindaklanjuti perbaikannya.

4. Reaksi Auditi

Dalam audit internal, auditi umumnya bersikap abai terutama jika tim auditor internal adalah rekan sejawat akrab. Sebaiknya dalam sebuah organisasi tim ISO merupakan entitas terpisah yang independen sehingga pelaksanaan audit internal berjalan dengan fair dan optimal. Pada saat audit eksternal auditi wajib merespons auditor dengan serius agar tidak muncul konsekuensi lembaga audit menilai auditi gagal memenuhi persyaratan pokok dalam pengelolaan sistim manajemen mutunya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Risiko Berbasis SNI/ISO 9001:2015

-
Gambar
  Manajemen risiko berbasis SNI/ISO 9001:2015 membutuhkan pemahaman dan penerapan beberapa konsep penting, di antaranya: Konteks Organisasi: Sebelum dapat memulai manajemen risiko, organisasi harus memahami konteksnya dengan benar, termasuk pemahaman tentang tujuan dan sasaran bisnis, lingkungan internal dan eksternal, serta kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder). Identifikasi Risiko: Organisasi harus dapat mengidentifikasi risiko secara sistematis dan menyeluruh yang terkait dengan tujuan dan sasaran bisnisnya. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti analisis SWOT, analisis PESTEL, atau analisis 5M. Penilaian Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk menilai tingkat dampak dan probabilitas terjadinya risiko. Penilaian risiko juga harus mempertimbangkan tindakan yang telah dilakukan untuk mengurangi risiko, sehingga dampak dan probabilitas risiko dapat diperkirakan secara le...
Baca selengkapnya

SEJARAH ISO

-
Gambar
Konsultasi gratis: QAInteraktif, email: rekaide(at)yahoo(dot)com   Gambar: Anggota pendiri ISO (source: Wikipedia).   SEJARAH ISO §   ISO (International Organization for Standardization)   adalah badan organisasi   standarisasi internasional yang bertugas membuat standard   §   ISO berasal dari bahasa Yunani   ISOS yang artinya Equal atau SAMA. Di mana pun negara dan apa pun bahasanya, penerapan standard harus sama.   §   Membantu industri dan organisasi dunia agar bisa mencapai suatu hasil yang lebih efektif dan effisien yang proses bisnisnya dipahami bersama.    §   ISO didirikan di Inggris pada tahun 1947. Saat ini Sekertariat ISO berkedudukan di Genewa, Swiss.   Mulanya keanggotaan ISO terdiri dari perwakilan 25 Negara yang tergabung dalam Institute of Civil Engineer di London yang ditugaskan untuk membuat keseragaman standard.   §   Saat ini anggotanya lebih dari163 negara den...
Baca selengkapnya

CONTOH WORKSHEET - MATRIKS KOMUNIKASI

-
Gambar
  Contoh Matriks Komunikasi Internal   MATRIKS KOMUNIKASI Organisasi harus mendesain dan merekam pola komunikasinya agar berjalan efektif dan efisien. Komunikasi sangat vital bagi keberlangsungan proses organisasi. Komunikasi diklasifiksikan sebagai komunikasi internal dan ekstenal. Komunikasi internal memetakan bagaimana dan melalui media apa saja untuk menyampaikan strategi maupun lainnya sesuai dengan visi yang hendak diraih beserta misi yang harus dilaksanakan. Komunikasi eksternal ditujukan untuk memetakan bagaimana komunikasi organisasi dengan fihak luar dilakukan dan direkam. Komunikasi internal dan eksternal dapat dinyatakan ke dalam rekaman jenis, obyek, periode, penerima informasi, tools yang digunakan, serta PIC yang bertanggung-jawab memantaunya. Jenis komunikasi merupakan definisi bentuk komunikasi yang dijalankan organisasi, bisa yang sifatnya rutin terjadwal, maupun yang tidak terjadwal namun tetap harus didokumentasikan sebagai salah satu eviden p...
Baca selengkapnya