AUDITOR

-

Image source: Freepic


 

Auditor

v  Auditor adalah seseorang yang memiliki kompetensi untuk melakukan kegiatan Audit atas suatu Sistem Manajemen Mutu

v  Kompetensi yang harus dimiliki :

§  Karakter/sifat pribadi

§  Kualifikasi

•         Pengetahuan 

•         Pendidikan

•         Pengalaman

•         Keahlian

Karakter Auditor

v  Memiliki etika.

            contoh: adil, jujur, tulus, sabar dan jelas.

v  Berwawasan luas.

            contoh: berkeinginan untuk memikirkan ide atau pandangan alternatif lainnya.

v  Diplomatis.

            contoh: bijaksana dalam berinteraksi dengan orang lain.

v  Perhatian.

            contoh: secara aktif berhati-hati dengan keadaan dan kegiatan sekitar.

v  Pengertian.

            contoh: secara naluri menyadari dan bisa mengerti keadaan.

v  Serba bisa.

            contoh: mudah menyesuaikan dengan perbedaan keadaan.

v  Gigih.

            contoh: teguh, memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran.

v  Tegas.

contoh: pencapaian secara tepat waktu dalam penyimpulan berdasarkan pada alasan logika dan analisis.

v  Percaya Diri.

contoh: bertindak dan berfungsi secara bebas ketika berinteraksi secara efektif dengan orang lain.

 

Kualifikasi Auditor

v  Pendidikan

§  Memiliki latar belakang sesuai persyaratan organisasi

§  Pelatihan

§  Mengikuti pelatihan Audit Mutu Internal

§  Pengalaman

§  Organisasi dapat menetapkan perlu atau tidaknya pengalaman seorang untuk menjadi auditor.

§  Pengetahuan dan Keahlian

§  Memiliki pengetahuan dan keahlian khusus

 

Pengetahuan dan Keahlian Auditor

v  Umum

§  Teknik, Prinsip dan Prosedur Audit

§  Sistem Manajemen serta dokumentasinya

§  Organisasi

§  Persyaratan, Regulasi dan Aturan/hukum

v  Khusus

§  Teknik dan metode yang berkaitan dengan mutu

§  Pemahaman proses dan produk

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Risiko Berbasis SNI/ISO 9001:2015

-
Gambar
  Manajemen risiko berbasis SNI/ISO 9001:2015 membutuhkan pemahaman dan penerapan beberapa konsep penting, di antaranya: Konteks Organisasi: Sebelum dapat memulai manajemen risiko, organisasi harus memahami konteksnya dengan benar, termasuk pemahaman tentang tujuan dan sasaran bisnis, lingkungan internal dan eksternal, serta kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan (stakeholder). Identifikasi Risiko: Organisasi harus dapat mengidentifikasi risiko secara sistematis dan menyeluruh yang terkait dengan tujuan dan sasaran bisnisnya. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti analisis SWOT, analisis PESTEL, atau analisis 5M. Penilaian Risiko: Setelah risiko diidentifikasi, organisasi harus melakukan penilaian risiko untuk menilai tingkat dampak dan probabilitas terjadinya risiko. Penilaian risiko juga harus mempertimbangkan tindakan yang telah dilakukan untuk mengurangi risiko, sehingga dampak dan probabilitas risiko dapat diperkirakan secara le...
Baca selengkapnya

SEJARAH ISO

-
Gambar
Konsultasi gratis: QAInteraktif, email: rekaide(at)yahoo(dot)com   Gambar: Anggota pendiri ISO (source: Wikipedia).   SEJARAH ISO §   ISO (International Organization for Standardization)   adalah badan organisasi   standarisasi internasional yang bertugas membuat standard   §   ISO berasal dari bahasa Yunani   ISOS yang artinya Equal atau SAMA. Di mana pun negara dan apa pun bahasanya, penerapan standard harus sama.   §   Membantu industri dan organisasi dunia agar bisa mencapai suatu hasil yang lebih efektif dan effisien yang proses bisnisnya dipahami bersama.    §   ISO didirikan di Inggris pada tahun 1947. Saat ini Sekertariat ISO berkedudukan di Genewa, Swiss.   Mulanya keanggotaan ISO terdiri dari perwakilan 25 Negara yang tergabung dalam Institute of Civil Engineer di London yang ditugaskan untuk membuat keseragaman standard.   §   Saat ini anggotanya lebih dari163 negara den...
Baca selengkapnya

CONTOH WORKSHEET - MATRIKS KOMUNIKASI

-
Gambar
  Contoh Matriks Komunikasi Internal   MATRIKS KOMUNIKASI Organisasi harus mendesain dan merekam pola komunikasinya agar berjalan efektif dan efisien. Komunikasi sangat vital bagi keberlangsungan proses organisasi. Komunikasi diklasifiksikan sebagai komunikasi internal dan ekstenal. Komunikasi internal memetakan bagaimana dan melalui media apa saja untuk menyampaikan strategi maupun lainnya sesuai dengan visi yang hendak diraih beserta misi yang harus dilaksanakan. Komunikasi eksternal ditujukan untuk memetakan bagaimana komunikasi organisasi dengan fihak luar dilakukan dan direkam. Komunikasi internal dan eksternal dapat dinyatakan ke dalam rekaman jenis, obyek, periode, penerima informasi, tools yang digunakan, serta PIC yang bertanggung-jawab memantaunya. Jenis komunikasi merupakan definisi bentuk komunikasi yang dijalankan organisasi, bisa yang sifatnya rutin terjadwal, maupun yang tidak terjadwal namun tetap harus didokumentasikan sebagai salah satu eviden p...
Baca selengkapnya