STRUKTUR SISTEM MANAJEMEN MUTU 9001-2015
Konsultasi gratis: QAInteraktif, email: rekaide(at)yahoo(dot)com
Pada dasarnya Sistem Manajemen Mutu SNI/ISO 9001-2015 tetap mengacu pada prinsip PDCA. Dalam pengelolaan sebuah organisasi, prinsip ini mutlak diterapkan untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan baik sesuai sasaran mutu serta visi-misi organisasi.
Dalam setiap tahapan siklus oleh Standard diberikan panduan dan kontrol yang rigid sehingga level manajerial akan dengan mudah memantau kondisi dan implementasi di level operasional. Begitu juga, level top manajemen akan bisa memberikan arahan berdasarkan data dan kondisi riil dari dalam organisasinya tanpa harus selalu terlibat dalam operasional (micro-managing).
PLAN
Proses perencanaan tidak sesederhana yang kebanyakan orang awam lakukan karena ini adalah tahapan dasar kritis yang harus dipersiapkan secara matang dalam suatu operasional organisasi. Pada tahapan ini harus dipastikan seluruh anggota organisasi memahami konteks organisasi (Context of Organization) , porsi kepemimpinan (Leadership), proses perencanaan (Planning), dan berbagai dukungan (Support) yang harus disiapkan agar berjalan dengan optimal. Jika kesemua tahapan tersebut telah disiapkan, termasuk perangkatnya, bisa dikatakan rencana yang dibuat organisasi sudah matang dan siap dieksekusi di tahapan selanjutnya.
DO
Proses ini dilaksanakan saat perencanaan matang dan lengkap alat ukur dan kendalinya. Operasional dijalankan berdasarkan berbagai poin dalam klausul terkait 'Do'. Pada prinsipnya, proses ini adalah 'Tulis semua yang dikerjakan dan kerjakan semua yang telah ditulis'.
CHECK
Tahapan pengecekan ini dilaksanakan dalam bentuk Performance and Evaluation terhadap pelaksanaan klausul operasional. Tim ISO harus melakukan monitoring, evaluasi, dan analisis berbagai hasil yang didapat. Dari sisi perbaikan berkelanjutan juga dilaksanakan audit internal terhadap sistem manajemen mutu yang telah diterapkan yang kemudian dibahas dalam kaji ulang manajemen di akhir siklus.
ACT
Setelah dilakukan berbagai kajian maka untuk temuan ketidaksesuaian harus dikendalikan dengan koreksi dan tindakan korektif. Implementasi yang baik akan menjamin terwujudnya perbaikan yang berkesinambungan untuk membuat organisasi menjadi lebih baik dan semakin baik dari waktu ke waktu.

Komentar
Posting Komentar