TIPS MANAJEMEN : ELON MUSK

 

Sumber gambar: Wikipedia.com

TIPS MANAJERIAL DARI CEO KELAS DUNIA

Elon Musk

Siapa yang tidak mengenal Elon Musk? Terutama dalam dunia teknologi. Orang terkaya di dunia ini cukup kontroversial dan sangat tertantang untuk mewujudkan visinya meskipun secara finansial tergolong high-risk. Sebelum mengakuisisi Twitter, Elon memulai debut perusahaan teknologinya di bidang penyedia jasa mediator keuangan Paypal yang revolusioner mempermudah pebisnis dunia bertransaksi antar Negara tanpa banyak hambatan teknis.

Paypal, meskipun sangat profitable namun bagi Elon bukanlah goal utama karena visi utama Elon jauh lebih besar dan ‘muskil’ yaitu, di antaranya, menekan tingkat emisi gas residu pembakaran bahan bakar fosil, dan mengatasi dampak kerusakan yang disebabkan oleh over populasi penduduk dunia. Akhirnya Elon menjual Paypal untuk mendanai dua perusahaan sekaligus yaitu Tesla dan SpaceX. Tesla yang namanya diambil dari Nicholas Tesla, fisikawan jenius dan dermawan, fokus pada pengembangan kendaraan listrik untuk menekan emisi. Sedangkan SpaceX sangat konsen dengan teknologi eksplorasi ruang angkasa, dengan target awal membuat roket yang bisa dipakai ulang untuk menghemat biaya produksi dan target selanjutnya membangun koloni di Mars. Di awal perjalanan, kedua perusahaan tersebut hampir kolaps karena investor tidak banyak yang mempercayai visinya namun Elon bersikeras membagi sisa modalnya untuk mempertahankan keduanya.

Setelah keadaan membaik mulailah dibuat perusahaan-perusahaan pelengkap seperti Neuralink dan Boring Co. yang bergerak di bidang rekayasa sistem otak manusia dan solusi kemacetan dunia menggunakan alternatif jalur transportasi bawah tanah.

Yang paling hangat adaalah akuisisi Twitter senilai kurang-lebih 600T yang akan digunakan Elon sebagai Super App yang menyasar pada social engineering dan free speech yang ia percaya merupakan pondasi keterbukaan informasi dunia yang vital. Yang menarik, dalam mendapatkan feedback pengguna, Elon tidak segan-segan terjun langsung ke komunitas Twitter, menanggapi berbagai keluhan, saran dan cuitan baik yang suportif maupun yang destruktif. Elon juga secaara terbuka mengakui kesalahannya telaah memecat dua eksekutif Twitter dan merekrutnya kembaali dengan pernyataan bahwa ia telah keliru lebih menekankan penilaian kepada keahlian daripada karakter.

Masih banyak lagi langkah high risk yang Elon lakukan, termasuk saat ia menjatuhkan harga saham perusahaanya sendiri dengan cuitan yang kontroversial. Pula, saat ia dituduh menggoreng nilai Doge Coin demi keuntungan pribadinya sehingga banyak investor yang kurang cermat mengalami kerugian besar.

Meskipun begitu, ada beberapa saran manajerial Elon Musk yang dapat diterapkan untuk mengelola organisasi lebih baik, di antaranya:

 

a. Hindari meeting skala besar, kecuali diperhitungkan dan dikelola secara matang

Meeting skala besar hanya menghabiskan waktu dan energi karena:

·         Tidak kondusif melakukan debat mendalam atas suatu permasalahan

·         Hadirin akan lebih tertutup dalam forum besar

·         Waktunya tidak cukup untuk semua orang yang ingin berkontribusi aktif

b. Tinggalkan ruangan meeting jika Anda tidak berkontribusi atau keberadaan tidak dibutuhkan

Jika meeting tidak memerlukan pendapat, nilai, daan keputusan daari Anda maka kehadiran Anda percuma. Lebih baik kerjakan hal lain yang produktif untuk organisasi. Meninggalkan meeting dalam situasi ini tidaklah tabu. Yang justru tabu adaalah saat Anda menghabiskan waktu orang lain dan menyia-nyiakan produktivitas lini Anda.

c. Lupakan rantai perintah, langsung berkomunikasi dengan rekan kerja yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang Anda tangani tanpa harus meminta persetujuan supervisor dan manajer. Komunikasi yang cepat akan menghasilkan keputusan yang cepat pula. Keputusan yang cepat akan meningkatkan keuntungan kompetitif organisasi.

Untuk mencapainya, dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 telah diatur dalam klausul 5 terkait dengan Leadership Commitment (Komitmen kepemimpinan), yaitu bahwa pemimpin telah memberikan tanggung-jawab dan kewenangan yang jelas kepada setiap anggota organisasi.

d. Buat segala sesuatunya ‘jelas’ tidak hanya ‘pintar’. Hindari kosakata yang sulit dimengerti, juga istilah yang tidak umum karena akan memperlambat komunikasi. Gunakan kosakata yang gamblang, tanpa basa-basi, dan mudah dipahami. Jangan hanya ingin terlihat cerdas tapi jadilah lebih mudah dipahami dan efisien.

e. Jangan terlalu sering meeting. Jangan buang waktu orang lain. Hanya gunakan meeting untuk berkolaborasi, memitigasi isu dan risiko yang ditengarai, dan pecahkan masalah utama. Anda dapat memecahkan kebanyakan isu tanpa harus meeting, bisa menggunakan email, WA, dan aplikasi pengelola pekerjaan organisasi. Jangan ikuti aturan tapi ikutilah prinsip yang dibangun organisasi.

Demikian sebagian tips dari Elon Musk. Bagaimanakah organisasi Anda selama ini berjalan? Salam.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Risiko Berbasis SNI/ISO 9001:2015

SEJARAH ISO

CONTOH WORKSHEET - MATRIKS KOMUNIKASI